Sunday, 4 September 2016

Hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang Virus Zika

Nyamuk Aedes


Virus Zika beberapa tahun yang lalu hingga saat ini menyita perhatian di dunia kesehatan karena biasanya virus ini hanya menjadi virus endemik di Afrika dan di Area Pasifik. Namun mulai beberapa tahun yang lalu, virus tersebut muncul di daerah di luar Afrika. Di Indonesia sendiri, virus yang disebabkan karena nyamuk Aides Aegypti ini pertama kali ditemukan di Jambi, walaupun belum ada pasien yang divonis dengan infeksi virus ini namun virusnya sudah diketemukan.

 

Apa itu Virus Zika?

Virus Zika adalah anggota dari keluarga Flaviviridae dan ditularkan ke manusia oleh nyamuk. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah,
leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung.

 

Penyebaran Virus Zika

Virus Zika dianggap sebagai penyakit menular yang muncul dengan potensi untuk menyebar ke daerah-daerah baru di mana ada nyamuk Aedes. Keberadaan virus Zika telah dilaporkan di daerah Afrika, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik dan baru-baru ini di Amerika Latin dan Karibia.



Dapatkah berakibat fatal?

Virus Zika memang tidak menyebabkan kelainan berat seperti demam berdarah, meski Zika merupakan flavivirus yang berhubungan dengan demam kuning, demam berdarah, West Nile dan virus ensefalitis Jepang.
Akan tetapi, virus ini dapat menimbulkan risiko terhadap janin pada wanita hamil. Virus telah dikaitkan dengan mikrosefali, sebuah kondisi dimana bayi memiliki kepala kecil dan perkembangan otak yang tidak lengkap.
Kelahiran bayi dengan mikrosefali di Brazil mengalami lonjakan tajam pada tahun 2015. Namun, menurut Centers for Disease Control and Pervention (CDC), butuh lebih banyak informasi untuk menyimpulkan keterkaitan itu. “Karena ada banyak penyebab mikrosefali pada bayi, butuh waktu untuk menentukan penyebab kasus ini,” ujar salah satu juru bicara CDC pada Time.



Apakah sudah ada vaksin atau obatnya?

Saat ini belum ada vaksin atau obat untuk mencegah demam Zika. Virus zika harus diwaspadai oleh ibu hamil karena dapat membuat anak yang dilahirkan mengalami cacat otak. Hal tersebut dikuatkan dengan laporan dari peneliti Brazil yang menemukan di cairan ketuban pada 2 ibu hamil dengan janin yang sebelumnya telah di diagnosa mengalami mikrosefali. Pada tanggal 28 November 2015, virus tersebut ditemukan di jaringan otak bayi dengan Mirkosefali oleh peneliti Brazil. Keterkaitan tersebut saat ini masih diselidiki dan diteliti lebih lanjut karena sebelumnya, penyebab dari mikrosefali disebabkan karena adanya kelainan genetik atau infeksi atau paparan dari zat beracun saat masa kehamilan. Karena virus zika telah menyebar di Amerika Tengah dan Selatan dan beberapa pulau di Karibia, CDC (Disease Control Prevention) mengeluarkan sinyal level 2 di beberapa negara sehingga jika Anda sedang hamil.




(Sumber: Kompas.com, Jurnalpost.com)